1. Gambar sistim juctions, reservoir dan
tank kemudian
lanjutkan dengan pemberian notasi
pada node
dan
link
pada
menu view-option-map option.
2. Setiap
juctions,reservoir dan tank kemudian
dihubungkan
dengan
pipa-pipa.Untuk memasang pump
antara junction dan reservoir
dihubungkan atau
diklik lebih dahulu.
3.
Agar
pompa dapat
dioperasikan harus
diatur pump curve.Adapun cara mengatur pump curve adalah
masuk
menu
browser-data-curves-load kemudian pilih
beberapa alternative curve dalam Program epanet kemudian tekan
ok. Bila pilihan
macam-macam
kurva tidak ada maka dapat dilakukan dengan melakukan
save
pada curves yang
ada
dalam
example epanet.
4.
Lakukan pengisian data
elevasi setiap junctions,
reservoirs dan tank. Setiap
junction juga diisi besarnya demand atau
kebutuhan
airnya. Kemudian lakukan pengisian
panjang
pipa,
diameter pipa dan koefisien kekeasaran pipa. Adapun data yang digunakan adalah sebagai berikut:
|
Juction
|
Elevasi
(m)
|
Demand
(lps)
|
1
|
200
|
0
|
2
|
198
|
20
|
3
|
198
|
20
|
4
|
198
|
20
|
5
|
225
|
0
|
6
|
200
|
0
|
7
|
175
|
0
|
8
|
300
|
0
|
Sebelum
memasukkan
data, dilakukan
perubahan satuan pada projec-analition option-flow unit dirubah menjadi LPS.Selanjutnya data diisikan.
Untuk pengisian
junction : tekan juction,
browser, browser-data-juction-edit-masukkan nilai
elevation
dan
base demand
Untuk pengisian
pipa : tekan
link, browser, browser-data-pipes-edit-masukkan nilai
panjang
pipa atau length
dan diameter pipa serta
nilai kekeasaran
atau roughness
Jika semua
data
link dan junction telah
diisi ,maka status pump
dirubah
menjadi closed. Dengan cara klik pomp-browser-pump-1-edit kemudian
rubah status
pump
dari
open menjadi closed.
Setelah
selesai dilakukan
running dengan cara
tekan project-run analysis
Setelah dilakukan runinng,
jika
status
run
adalah
run
was successful,berarti
perencanaan sudah benar selanjutnya
maka
out put hasil perencanaan dapat
ditampilkan
sebagai berikut:
5. Untuk menampilkan
output dari
junction dilakukan
dengan
klik report-table-type-pilih
network codesmasuk
ke column tekan
pilih
output yang mau
ditampilkan.
6. Untuk menampilkan
output dari
link
dilakukan dengan
klik report-table-type-pilih network
link—
Masuk ke
column tekan
pilih
output yang
mau ditampilkan.
8.
Jika
kebutuhan air setiap
jamnya
direncanakan berbeda-beda
karena keterbatasan
debit ,maka dapat
dibuat
pola
atau
pattern kebutuhan
air bersih dengan cara
klik browsers-pilih data– pattern-pilih1-edit.
9.Jika
selesai menyusun
pola tau pattern kebutuhan
air bersih maka
dapat dilakukan running.
Jika ranning
tidak berhasil
harus
dilakukan simulasi
terhadap diameter pipa, perubahan
elevasi atau pemasangan
valve pada beberapa
titik pipa.
10.Jika dalam proses running
tidak sukses
karena
terjadi negative
presure,
maka
dapat dilakukan perubahan diameter pipa.
Dilakukan perubahan
diameter pipa
2 dari
diameter 200mm menjadi
250mm.
Dengan cara klik pipes
2 tekan browser
pilih
edit
kemudian dirubah ukuran diameter pipanya.
Kemudian dilakukan running
lagi hasilnya disajikan
sebagai berikut:
11.Jika dalam sebuah
proyek
semua
jaringan perpipaan
sudah terpasang dan proses running
tidak sukses
karena terjadi negative presure, maka
dapat
dilakukan pemasangan katup atau valve
yang diletakkan diantara 2buah
juction.
Katup dipasang diantara junction
5 dan
8 dengan
jenis valve
PBV. Dengan cara
klik lambing
valve masuk kebrowser pilih data
tekan edit kemudian
pilih valve
jenis PBV.
12.
Jika dalam proses
running berhasil,
perlu dicek
lagi nilai
pressure (tekanan) dan
velocity (kecepatan aliran). Nilai
tekanan air pada setiap
junction tidak boleh
lebih
dari
100m
H2O sedangkan
kecepatan aliran
harus
diatas 0,1 m/s. Jika
hal
tersebut
belum tercapai dapat dilakukan perubahan diameter pipa atau
perubahan
elevasi juction.
13.Selamat mencoba dan semoga
berhasil.
No comments:
Post a Comment