Blog ini dibuat untuk memberikan informasi tentang teknologi tepat guna dan cara-cara praktis dalam merencanakan dan perbaikan bangunan di bidang teknik sipil
Wednesday, 14 September 2016
Thursday, 16 June 2016
Perencanaan Lubang Resapan Biopori (LRB)
Dalam
perencanaan lubang resapan biopori perlu diperhitungkan dulu besar limpasan permukaan
atau debit banjir rencana. Untuk menentukan debit banjir rencana digunakan rumus
Rasional sebagai berikut :
Q = 0,2778 . C . I . A
= 0,2778 . 0,6 .
253,51 . 0,0000119574
= 0,000505261 m3/dtk
2.
PERHITUNGAN PERMEABILITAS TANAH
Untuk
menentukan daya resap Lubang Resapan Biopori (LRB) terlebih dahulu menentukan
nilai koefisien rembesan K dan gradien hidrolik i dengan melakukan penelitian
dilaboratorium, dalam hal ini diambil dua sampel tanah dan setiap sampel
dilakukan dua uji untuk menentuan nilai koefisien rembesan K dan gradien
hidrolik.
Dengan :
A = luas sampel
D = diameter sampel, didapat dari data tanah
2. Volume sampel =
A . L
= 30,31 x 5
= 151,56 cm3
Dengan :
L = tinggi sampel tanah, didapat dari data
tanah
Dengan :
a = luas penampang tegak tabung
d = diameter tabung, didapat dari data alat
4. Waktu
t = 5
menit 18 detik
= 318 detik
Dengan :
t = waktu, didapat dari hasil penelitian
dilaboratorium
Dengan :
k = Koefisien resapan
h1 = Tinggi awal muka air terhadap tinggi air
pembuang
h2 = Tinggi akhir muka air terhadap
tinggi air pembuang
7. Kecepatan
v = k . i
= 6,29 x 10-5
x 15,30
= 9,63 x 10-4
cm/detik
3.
KEMAMPUAN RESAPAN AIR dan JUMLAH KEBUTUHAN LRB
Dalam hal ini dimensi Lubang Resapan Biopori (LRB) direncanakan dengan diameter 10 cm dan
kedalaman 100 cm, dinyatakan dengan persamaan berikut :
Dengan :
Q = debit air yang teresap oleh LRB
k = koefisien rembesan
i = gradien hidrolik
A = luas penampang LRB
Jadi debit yang
dapat diresapkan oleh lubang resap biopori yaitu sebesar 3,1 x 10-6 m3/detik
per lubang.
Maka jumlah kebutuhan lubang resapan biopori, dapat
dihitung sebagai berikut :
Jumlah LRB = Qbr / Q
= 0,000505261
/ 3,1
x 10-6
= 163
Buah
4.
CARA PEMBUATAN LRB
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang vertikal yang dibuat ke
dalam tanah. Untuk memudahkan pembuatan
lubang dapat digunakan bor LRB. Tanah
yang akar dibor perlu dibasahi supaya lunak dan tidak melekat pada mata bor.
Bor ditekan sambil diputar kekanan sampai mata bor penuh, dicabut kemudian
tanah dikeluarkan dari mata bor. Ulangi pemboran dan pengeluaran tanah dari
mata bor sampai kedalaman yang diinginkan. Tahapan detail pembuatan LRB
sebagai berikut :
1. Buat lubang silindris secara
vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalaman tidak sampai melampaui
muka air tanah bila air tanahnya dangkal atau dibuat maksimal 100 cm. Jarak antar lubang antara 50 - 100
cm.
2. Bagian atas LRB diperkuat dengan spesi selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm
disekeliling mulut lubang agar tidak mudah rusak.
3. Selanjutnya LRB disi dengan sampah organik yang berasal
dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput.
4. Sampah organik perlu selalu
ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat
proses pelapukan.
5. Kompos yang terbentuk dalam
lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan
pemeliharaan lubang resapan.
Tuesday, 26 April 2016
Perencanaan Sumur Resapan di Perumahan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan
yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam
tanah. Sumur resapan perlu dibangun sebanyak mungkin dikawasan perumahan sebab
berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan
ke dalam tanah.
Untuk menentukan debit banjir rencana ditinjau dari curah
hujan rencana rata-rata kala ulang 5 tahun dan 10 tahun. Hasil perhitungan
debit banjir rencana tiap masing-masing kala ulang disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Debit Banjir
Rencana
Perhitungan Dimensi Sumur Resapan
Sumur resapan yang digunakan adalah sumur resapan
individual, karena air yang masuk pada sumur resapan air yang berasal dari lahan
pekarangan rumah masing-masing. Perhitungan dimensi sumur resapan adalah
sebagai berikut:
Diketahui :
a
Luas (A) =
60 m2
b
Qmaks = 0,0029559
m3/dtk
c
Kedalaman air tanah =
5 m
d
Direncanakan diameter sumur resapan (R) = 1,5 m
e
Hujan dominan yang terjadi (T)
= 1,5 jam = 5400 detik
f
Koefisien premeabilitas tanah (K)
= 0.000443 m/dtk
g
Faktor Geometrik (F) =
5,5 R = 5,5 I = 5,5
h
Kedalaman sumur resapan H =
Tabel 2. Perhitungan Dimensi dan Jumlah Sumur Resapan (SR)
Gambar
Rencana Sumur Resapan
Gambar rencana diperlukan sebagai acuan untuk membuat sumur resapan. Dimensi sumur resapan yang akan dibuat mengacu pada hasil perhitungan dimensi sumur resapan. Adapun gambar rencana sumur resapan sebagai berikut.
Thursday, 31 March 2016
Merancang Kincir Air Untuk Menghasilkan Listrik Mikrohidro
Saat ini negara kita mengalami krisis energi, padahal di
Pulau Jawa masih banyak wilayah yang belum mendapat layanan listrik dari PLN.
Maka salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan bangunan
terjunan pada saluran irigasi untuk dapat menghasilkan energi listrik. Pada bangunan terjunan air mengalami tinggi
jatuh yang cukup siginifikan. Maka dengan memasang flump pada ujung bangunan terjun
kemudian flum mengalirkan air menuju kincir sehingga kincir dapat berputar.
Sebagai contoh pada survey dan pengukuran di lokasi kajian
diperoleh hasil bahwa terdapat saluran irigasi primer yang mengalirkan air dengan perbedaan
ketinggian di downstream dan upstream bangunan terjun adalah 4 m.
A. Perencanaan Kincir
Maka untuk keperluan elevasi flume dan muka air hilir, kincir direncanakan memiliki diameter luar sebesar 1,0 m. Sedangkan untuk diameter bagian dalam kincir ditentukan sebesar 0,6 meter dengan mempertimbangkan debit air yang dapat ditampung oleh tiap sudu berdasarkan debit yang ada.
Gambar 1. Diameter Luar dan Dalam Kincir
Besarnya kecepatan
keliling kincir dapat dihitung melalui persamaan :
Maka kecepatan putaran kincir :
Sebelum menentukan
jumlah sudu yang aktif (i), perlu diketahui dulu kecepatan putar kincir air melalui
persamaan :
Adapun
jarak antar sudu ditentukan berdasarkan diameter kincir :
Sudu direncanakan menyerupai bentuk seperempat tabung dengan
jari – jari 0,1 m
Jika menggunakan kincir maka besarnya daya listrik yang diperoleh dapat dihitung dengan persamaan :
Keterangan:
Ph = daya hidrolik
(kW)
Q = debit air (m3/s)
g = gravitasi bumi (= 9,81 m/s2)
h = tinggi
jatuh air (m)
V = kecepatan air menumbuk sudu (m/s)
Pada PLTMH Kincir
Air ini, jenis kincir air yang digunakan adalah jenis over-shot yang memiliki efisiensi maksimum sebesar 60–80% dan tidak
lagi memerlukan pipa pesat. Pada perhitungan ini diasumsikan efisiensinya
adalah 60%, sehingga daya listrik yang ihasilkan adalah :
Thursday, 17 March 2016
Tuesday, 8 March 2016
Irigasi dan Bangunan Air
Format tugas diunduh disini Tugas Irigasi & Bangunan Air. Untuk menyelesaikan tugas irigasi dapat melihat contoh Perencanaan Saluran Irigasi sedangkan untuk menyelesaikan tugas bangunan air dapat melihat contoh Perencanaan Bendung
Sunday, 6 March 2016
Aliran Air Tanah
Materi Presentasi Silakan diunduh disini Bab 1 Proses terjadinya airtanah
Bahan Kuliah diunduh disini Buku Airtanah
Tugas air tanah diunduh disini Format tugas adapun data-data diunduh disini Lampiran
Bahan Kuliah diunduh disini Buku Airtanah
Tugas air tanah diunduh disini Format tugas adapun data-data diunduh disini Lampiran
Thursday, 18 February 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)